Transaksi terapeutik antara dokter dengan pasien adalah hubungan yang sangat spesifik, mengingat obyek dari transaksi terapeutik adalah kewajiban dokter untuk berupaya menyembuhkan pasien. Hal ini sering menimbulkan kesalahpahaman dan konflik antara mereka. Banyak faktor yang mempengaruhi proses penyembuhan pasien. Disini, informasi dan informed consent tentang penyakit dan upaya penyembuhannya diperlukan.
Metode yang digunakan adalah gabungan dari pendekatan doktrinal untuk mendapat data sekunder dan penelitian socio-legal untuk mendapat data primer.
Hasil menunjukkan bahwa pasien tidak mengerti sifat dari transaksi teraupetik antara dokter dengan pasien berupa inspanningverbintenis dan tidak semua kegagalan dalampelayanan medis adalah malpraktek.

Kata kunci : isnpanningsverbintentenis, transaksi teraupetik, dokter, pasien.